Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengaku kaget dana desa dalam tiga tahun terakhir telah membangun infrastruktur yang jumlahnya jauh di luar dugaan. Prestasi tersebut bahkan telah mendapatkan rekor MURI sebagai pembangunan infrastruktur desa terbanyak.
"Apa impact-nya untuk desa, kemiskinan turun signifikan. Tahun lalu masyarakat miskin di desa turun 1,2 juta jiwa. Di kota berkurang 580 ribu jiwa. Penurunan angka kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi dari penurunan angka kemiskinan di kota," ujar Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2018 Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi pembicara pada Youth Action Forum yang diselenggarakan oleh United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN) di Jakarta, pada Rabu (31/10/2018).
"Apa impact-nya untuk desa, kemiskinan turun signifikan. Tahun lalu masyarakat miskin di desa turun 1,2 juta jiwa. Di kota berkurang 580 ribu jiwa. Penurunan angka kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi dari penurunan angka kemiskinan di kota," ujar Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2018 Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi pembicara pada Youth Action Forum yang diselenggarakan oleh United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN) di Jakarta, pada Rabu (31/10/2018).
Eko juga menceritakan kekagetannya atas respons Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang tidak marah atas rendahnya serapan dana desa saat kali pertama disalurkan pada 2015, yang mana dana desa Rp 20,8 triliun saat itu hanya terserap 82,72 persen saja.
"Nah inilah kehebatan Pak Presiden, beliau bukannya marah. Beliau bilang, 82 persen ini sudah bagus. Presiden malah minta pendampingan dan pengawasan ditingkatkan. Tahun 2016 dana desa dinaikkan dari Rp 20,8 triliun menjadi Rp 46,9 triliun. Itu tidak sedikit, nolnya banyak itu. Serapannya juga naik, tahun 2016 terserap 97,65 persen dari Rp 46,9 triliun, tahun 2017 terserap 98,47 persen dari Rp 60 triliun," paparnya.
Terkait hal itu, Eko mengaku sempat khawatir karena sebanyak 60 persen kepala desa di Indonesia hanya lulusan SD dan SMP. Ia khawatir keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut akan menghambat proses pelaksanaan dana desa.
"Tapi ternyata Pak Presiden benar. Kepala Desa sangat cepat belajar. Liat saja, dalam 3,5 tahun ini dana desa telah mampu membangun 158.619 kilometer jalan desa. Membangun hampir 1 juta meter jembatan, hampir 1 juta unit sarana air bersih, dan lain-lain," ungkapnya. Di sisi lain, Eko meminta peserta Youth Action Forum turut membantu pembangunan desa. Ia juga mengajak mereka untuk membaca peluang-peluang ekonomi yang dapat dikembangkan oleh desa. Menurutnya, peluang-peluang di desa tidak akan bisa diraih tanpa peran dari generasi muda.
"Saya senang karena forum ini sangat proaktif, confidence, dan positive thinking. Kita perlu revolusi mental supaya pemuda-pemuda kita bisa seperti ini. Proaktif melihat peluang-peluang di tengah persoalan yang ada," pungkas Eko.
https://news.detik.com/berita/4283867/di-depan-para-pemuda-mendes-akui-kaget-soal-dana-desa-kenapa?_ga=2.16573750.1886155045.1541178735-1471089055.1541178735
No comments:
Post a Comment