Latest News

Sunday 24 July 2016

Sejarah 14 Desa Di Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka

Sejarah Desa di Kecamatan Leuwimunding, meliputi 14 (empat belas Desa).
  1. Sejarah Desa Leuwimunding

  2. Sejarah Desa Leuwikujang

  3. Sejarah Desa Rajawangi

  4. Sejarah Desa Mirat

  5. Sejarah Desa Mindi

  6. Sejarah Desa Lame

  7. Sejarah Desa Parakan

  8. Sejarah Desa Patuanan

  9. Sejarah Desa Tanjungsari

  10. Sejarah Desa Heuleut

  11. Sejarah Desa Karangasem

  12. Sejarah Desa Ciparay

  13. Sejarah Desa Parung Jaya

  14. Sejarah Desa Nanggerang

Inilah sejarah singkat desa yang ada di Kecamatan Leuwimunding :
Desa Leuwikujang :

SEJARAH DESA LEUWIMUNDING

Ditulis : 03 April 2011 (sekelumit cerita)
Oleh : Irawan Kurnia bin Supandi bin Emek Jaruki bin Tirta Karya bin Kedung

            Pada zaman pemerintahan VOC, dukuh Leuwimunding membawahi empat wilayah Pendukuhan diantaranya : Dukuh Leuwimunding, Dukuh Lebak (Leuwikujang), Dukuh Cirabak (Mirat) dan Dukuh Cibatur / Buah Nyebrak (Ciparay).
Keempat Dukuh tersebut diperintah oleh seorang Kokolot Dukuh yang bernama Buyut Dukuh, pada tahun 1803 M, Kuwu Buyut Dukuh berada dibawah pemerintahan di Dusun Tarikolot (Mirat).
            Leuwimunding merupakan ibu kota Distrik / Kewedanaan yang membawahi beberapa Distrik / Kecamatan seperti : Kecamatan Leuwimunding, Kecamatan Rajagaluh dan Kecamatan Sukahaji.
Ingin tahu lebih lengkap silakan download gratis  SEJARAH DESA LEUWIMUNDING

SEJARAH DESA LEUWIKUJANG 

          Suatu ketika KI BUYUT SANGGAN turun gunung hendak mencari tampat yang tepat untuk membangun Balai Desa dan Mesjid ,  pada  malam hari saat melintas di Sungai Ciwaringin melihat secercah cahaya yang dikeluarkan sebilah  Keris Pusaka Kujang dan disekitar tempat itu didirikan Balai Desa dan mesjid berdampingan. Wilayah tersebut diberi nama ” Desa LeuwikujangLeuwi artinya bagian sungai yang dalam /kedung,  dan Kujang adalah pusaka dijaman Kerajaan Pajajaran.

Ingin tahu lebih lengkap silakan download GRATIS : SEJARAH DESA LEUWIKUJANG

SEJARAH DESA RAJAWANGI

      Menurut riwayat bahwa Desa Rajawangi telah berumur lebih kurang 200 tahun,,yaitu suatu kurun waktu yang singkat menurut ukuran sejarah dimulai ketika KI PERWATA sebagai Kepala Desa MINDI meninggal dunia.
      Pada waktu Desa Mindi yang berada di sebelah Timur Sungai Cikalong makin lama makin meluas dan terbentuklah beberapa kampung ialah ;
1.  Kampung Tegal Baidah yang dipimpin oleh BUYUT TANGTU ahli bidang pengetahuan  umum.
2.  Kampung Mencut  yang dipimpin oleh BUYUT MURID ahli dalm bidang keagamaan dan kerajinan tangan (anyam anyaman).
3.  Kampung Tayuga yang dipimpin oleh BUYUT KAMSI ahli dalam bidang perikanan dengan memperluas kolam,hingga sekarang masih ada yaitu Kolam Kabuyutan yang menjadi kebanggaan masyarakat.
4.  Kampung Tarikolot yang dipimpin oleh BUYUT KUPON ahli dalam bidang  kebatinan,dan pekuburan disebut KERAMAT.
5.  Kampung Kelurahan yang dipimpin oleh BUYUT BEKEL ahli dalam bidang pertanian dan penghijauan.
Ingin tahu lebih lengkap silakan download GRATIS  : SEJARAH DESA RAJAWANGI

SEJARAH SINGKAT DESA MIRAT

Dijaman kolonial Belanda dan Eropa yaitu pemerintah Verenigde Oos Indiche (V.O.C) tahun 1803 M. tatanan ketataprajaan V.O.C  dirubah dengan peraturan Raffles. Raffles adalah gubernur bangsa Inggris yang ditugaskan ke Indonesia pada tahun 1811 s/d 1819 M. sebagai wakil pemerintah jajahan Inggris.
Pada pemerintahan Raffles ada salah satu Demang yang bernama Demang Centong yang bekedudukannya di Tarikolot Mirat, dan memiliki kekuasan wilayah yaitu, Leuwimunding, Cibatur Ciparay, Cirabak Mirat, Leuwibadak Leuwikujang, yang dipimpin oleh Mbah Kuwu Dukuh.
Sehingga pada tahun 1830 terjadi proses pemekaran wilayah :
1. Leuwimunding menjadi              : Desa Leuwimunding
2. Cibatur Ciparay menjadi              : Desa Ciparay
3. Cirabak menjadi                         : Desa Cirabak
4. Leuwibadak Leuwikujang menjadi     : Desa Leuwibadak
Ingin tahu lebih lengkap silakan download GRATIS : SEJARAH DESA MIRAT 

SEJARAH DESA KARANGASEM 

Desa karangasem mangrupakeunbahagian ti Desa Heuleut nu mangrupa lahan kosong nu teu kaurus. Ngan sababaraha warga anu cicing di dinya jeung masih lobasato liar.Ku sabab jauh ti pusat desa jadi kurang diperhatoskeun, anu balukarna wargahayang ngadegkeun desa sorangan. Di kokojoan ku Buyut Gedong, warga ngadatangankuwu pikeun ménta widi érék ngadirikeun
desa sorangan tapi Kuwu Desa Heuleut nolak, Buyut Gedong teu kapok datang deui tapi tetep baé ditolak.
..............
Hareupeun guha akar akar asem éta aya karang anu lega anu beresih tina daunasem anu marurag sanajan teu aya nu nyapuan. Tina kaanéhan éta,dijadikeun ngaran Karangasem anu hartinakarang nya éta tempat anu lega,asem nya éta tangkal asem. Jadi Karangasem nya éta karang anu lega  anu aya tangkal asem anéh.
Ingin tahu lebih lengkap silakan download GRATIS : SEJARAH DESA KARANGASEM

SEJARAH DESA PARUNGJAYA 

Konon menurut sejarah dan cerita yang beredar dari mulut ke mulut dan juga berbagai sumber dari sesepuh bahwa dulu pada saat kerajaan/kesultanan Cirebon  menyerang kerajaan Galuh berada diwilayah Parung jaya,saat mereka bertemu dan berperang dengan kekuatan yang sama dan simbang akhirnya peperangan itu berakhir dengan seri dan tidak ada yang kalah sehingga para Ponggawa kerajaan memberi nama daerah itu dengan nama "TARUNG JAYA" atau perang kemenangan .siring waktu berlalu akhirnya nama Tarung Jaya berubah menjadi Parung jaya.
lalu pada saat penjajahan kolonial Belanda diwilayah ini dibangun sebuah pabrik Gula yang wilayahnya hampir meliputi beberapa desa disekitarnya.
Di Parung Jaya itu sendiri dulunya di bagi menjadi  wilayah,yaitu :
1. JEBOR = berasal dari kata "CEBOR" atau sejenih kubangan air yang ada di sawah tempat membuat batu bata yang sring juga digunakan sebagai tempat mandi kerbau.di wilayah ini pula terdapat sebuah Tugu/Monumen yang di jadikan center atau pusat daripada Parung jaya,dan sampai saat ini masih berdiri denagn kokohnya.
2. KONGSI = Tempat para kompeni belanda melakukan Transaksi perdagangan.
3. SUKA MENAK = tempat yang di jadikan sebagai tempat bersantai oleh para Kompeni Belanda karna wilayahnya terhalang oleh sungai yang begitu deras.
4. ISTAL = wilayah yang dijadikan tempat menyimpan kuda kuda sebelum menuju ke wilayah Suka Menak.  (sumber : Arif aff blogspot.com)

Pabrik Gula Parungjaya


Pabrik Gula Parungjaya atau Suikerfabriek Paroengdjaja adalah pabrik gula yang keberadaanya jarang diketahui. Pabrik Gula Parungjaya lokasinya berada di Desa Parungjaya Leuwimunding. Pabrik gula ini didirkan pada tahun 1848 bersamaan dengan dibangunnya Pabrik Gula Jatiwangi hal ini dikarenakan dibangun oleh pengusaha yang sama R. Twiss. Mengapa pabrik gula ini tidak banyak diketahui karena pabrik gula ini lebih dulu bangkrut di karenakan resesi ekonomi dunia pada tahun 1930-an. Jauh sebelum Indonesia merdeka. Namun begitu pabrik gula ini sempat berkembang dan membangun jaringan pengangkutan tebu hingga wilayah panjalin di utara pabrik. Selain itu digunakannya fasilitas lori untuk mengangkut hasil pabrik gula ke Stasiun KA Prapatan di jalur kereta Cirebon – Kadipaten milik SCS. Tidak ada bentuk bangunan yang tersisa dari pabrik gula ini, hanya ada sisa sisa fondasi bangunan yang dibeberapa titik di Desa Parungjaya. (Sumber : Info Majalengka.wordpress.com


 Pabrik gula Parungjaya (Sumber :media-kitlv.nl)



Rumah Administratur Pabrik gula Parungjaya (Sumber : media-kitlv.nl)

No comments:

Post a Comment

Tags

Recent Post