Latest News

Showing posts with label Kawruh Tauhid. Show all posts
Showing posts with label Kawruh Tauhid. Show all posts

Wednesday 16 November 2016

Tak kala kabar itu datang

1. Jika datang kabar bahagia tentang saudaramu, maka ucapkan alhamdulillah ..... dan hendaknya engkaupun ikut merasa bahagia.

Jangan sesekali engkau hasad kepadanya, apalagi sampai engkau berharap nikmat tersebut hilang darinya.

Jangan sampai engkau meneteskan air mata duka di saat saudaramu tersenyum bahagia

2. Jika datang kabar duka atau musibah yang menimpa temanmu, maka ucapkanlah innalillahi wainna ilaihi raji'un, dan katakan alhamdulillahilladzi 'aafaani minma ibtalaahu bihi....

kemudian datangilah dia, bersedihlah sebagaimana dia bersedih, ringankan bebannya, hibur kesusahannya, dan lapangkan kesempitan darinya.

Jangan sesekali engkau tersenyum bahagia, tatkala saudaramu meneteskan air mata duka....

Senyum bahagiamu...lambang hasad dan kedengkianmu

مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ،

Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat (Muslim: 2699).

3. Jika datang kabar kejelekan tentang saudaramu, maka jangan langsung engkau mempercayainya, dan jangan engkau mengubah sikapmu terhadapnya.

Namun Jika ternyata kabar itu benar, maka tutuplah aibnya dan datangilah ia untuk menasehatinya.

من سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ،

Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat (Muslim: 2699).

 Jika engkau menasehatinya, maka perhatikanlah 3 hal:

1. Di mana engkau harus menasehatinya?

2. Kapan engkau harus menasehatinya?

3. Bagaimana caramu dalam menasehatinya?

Jangan sampai engkau menasehati saudaramu di waktu yang tidak tepat, hal itu menyebabkan orang tidak bisa menerima nasehatmu dengan bijak.

Jangan engkau menasehatinya di tempat yang tidak tepat, karena menasehati di tengah umum adalah celaan yang merendahkan.

Dan jangan sampai caramu menasehati saudaramu sebagaimana caramu dalam menasehati bawahanmu....

Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara!
Semoga persaudaraan ini kekal sampai ke jannahNya.

(Sumber : Sosmed)

Falsafah Ronggowarsito

* pitutur yg sangat baik utk mencapai kerendahan hati.
 
_Rejeki iku ora iså ditiru.._

*(REJEKI ITU TIDAK BISA DITIRU)*

_Senajan pådå lakumu_

*(WALAU JALANMU SAMA)*

_Senajan pådå dodolan mu_

*(WALAU JUALANMU SAMA)*

_Senajan pådå nyambut gawemu_

*(WALAU PEKERJAANMU SAMA)*

_Kasil sing ditåmpå bakal bedå2_

*(HASIL YANG DITERIMA AKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN)*

_Iså bedå nèng akèhé båndhå_

*(BISA LAIN DALAM BANYAKNYA HARTA)*

_Iså ugå ånå nèng Råså lan Ayemé ati, yaiku sing jenengé bahagia_

*(BISA LAIN DALAM RASA BAHAGIA DAN KETENTERAMAN HATI)*

_Kabèh iku såkå tresnané Gusti kang måhå kuwåså_

*(SEMUA ITU ATAS KASIH DARI TUHAN YANG MAHA KUASA)*

_Såpå temen bakal tinemu_

*(BARANG SIAPA BER-SUNGGUH2 AKAN MENEMUKAN)*

_Såpå wani rekåså bakal nggayuh mulyå_

*(BARANG SIAPA BERANI BERSUSAH PAYAH AKAN MENEMUKAN KEMULIAAN)*

_Dudu akèhé, nanging berkahé kang dadèkaké cukup lan nyukupi_

*(BUKAN BANYAKNYA, MELAINKAN BERKAHNYA YANG MENJADIKAN CUKUP DAN MENCUKUPI)*

_Wis ginaris nèng takdiré menungså yèn åpå sing urip kuwi wis disangoni såkå sing kuwåså_

*(SUDAH DIGARISKAN OLEH TAKDIR BAHWA SEMUA YANG HIDUP ITU SUDAH DIBERI BEKAL OLEH YANG MAHA KUASA)*

_Dalan urip lan pangané wis cemepak cedhak kåyå angin sing disedhot bendinané_

*(JALAN HIDUP DAN REJEKI SUDAH TERSEDIA, DEKAT, SEPERTI UDARA YANG KITA HIRUP SETIAP HARINYA)*

_Nanging kadhang menungså sulap måtå lan peteng atiné, sing adoh såkå awaké katon padhang cemlorot ngawé-awé, nanging sing cedhak nèng ngarepé lan dadi tanggung jawabé disiå-siå kåyå orå duwé gunå_

*(TETAPI KADANG MANUSIA SILAU MATA DAN GELAP HATI, YANG JAUH KELIHATAN BERKILAU DAN MENARIK HATI.. TETAPI YANG DEKAT DIDEPANNYA DAN MENJADI TANGGUNG JAWABNYA DISIA-SIAKAN SEPERTI TAK ADA GUNA)*

_Rejeki iku wis cemepak såkå Gusti, ora bakal kurang anané kanggo nyukupi butuhé menungså såkå lair tekané pati_

*(REJEKI ITU SUDAH DISEDIAKAN OLEH TUHAN, TIDAK BAKAL BERKURANG UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN MANUSIA DARI LAHIR SAMPAI MATI)*
    
_Nanging yèn kanggo nuruti karep menungså sing ora ånå watesé, rasané kabèh cupet, nèng pikiran ruwet, lan atiné marahi bundhet_

*(TETAPI KALAU MENURUTI KEMAUAN MANUSIA YANG TIDAK ADA BATASNYA, SEMUA DIRASA KURANG MEMBUAT RUWET DI HATI DAN PIKIRAN)*

_Welingé wong tuwå, åpå sing ånå dilakoni lan åpå sing durung ånå åjå diarep-arep, semèlèhké lan yèn wis dadi duwèkmu bakal tinemu, yèn ora jatahmu, åpå maneh kok ngrebut såkå wong liyå nganggo cårå sing ålå, yå  waé, iku bakal gawé uripmu lårå, rekåså lan angkårå murkå sak jeroning kaluwargå, kabeh iku bakal sirnå balik dadi sakmestiné_

*(PETUAH ORANG TUA, JALANILAH APA YANG ADA DIDEPAN MATA DAN JANGAN TERLALU BERHARAP LEBIH UNTUK YANG BELUM ADA. KALAU MEMANG MILIKMU PASTI AKAN KETEMU, KALAU BUKAN JATAHMU, APALAGI SAMPAI MEREBUT MILIK ORANG MEMAKAI CÀRA TIDAK BAIK, ITU AKAN MEMBUAT HIDUPMU MERANA, SENGSARA DAN ANGKARA MURKA. SEMUA ITU AKAN SIRNA KEMBALI KE ASALNYA)*

_Yèn umpåmå ayem iku mung biså dituku karo akèhé båndhå dahnå rekasané dadi wong sing ora duwé_

*(KALAU SAJA KETENTERAMAN ITU BISA DIBELI DENGAN HÀRTA, ALANGKAH SENGSARANYA ORANG YANG TIDAK PUNYÀ)*

_Untungé ayem isà diduwèni såpå waé sing gelem ngleremké atiné ing bab kadonyan, seneng   tetulung marang liyan, lan pasrahké uripé marang GUSTI KANG MURBENG DUMADI,_

*(UNTUNGNYA, KETENTERAMAN BISA DIMILIKI OLEH SIAPA SAJA YANG TIDAK MENGAGUNGKAN KEDUNIAWIAN, SUKA MENOLONG ORANG LAIN DAN MENSYUKURI HIDUPNYA)*

Smg bermanfaat..😊
 
 
(Sumber : Sosmed)

Kawruh Kehidupan

1. Jika Kita Memelihara Kebencian/Dendam,* maka
seluruh 'Waktu & Pikiran' yg kita miliki akan habis begitu saja & kita tidak akan pernah menjadi 'Orang Yang Produktif'.

*2. Kekurangan Orang Lain adalah Ladang Pahala' bagi kita untuk :ka*
» Memaafkannya,
» Mendoakannya,
» Memperbaikinya, dan
» Menjaga Aib-nya.

*3. Bukan Gelar, Jabatan dan kekayaan yg menjadikan 'Orang Menjadi Mulia',* Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah 'Topeng Tanpa Wajah'.

*4. Ciri Seseorang (Pemimpin ) itu " Baik'* akan Tampak dari :
» Kematangan Pribadi,
» Buah Karya,
» serta Integrasi antara 'Kata & Perbuatan'-nya.

*5. Jika Kita Belum bisa membagikan Harta atau membagikan Kekayaan,* maka Bagikanlah 'Contoh Kebaikan' karena Hal itu akan 'Menjadi Tauladan'.

*6. Jangan Pernah Menyuruh Orang lain utk Berbuat Baik,* Sebelum Menyuruh Diri Sendiri',
Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari Diri Kita Sendiri.

*7. Pastikan Kita sudah melakukan yg terbaik n  'Beramal' hari ini,* Baik dengan :
» Materi,
» dengan Ilmu,
» dengan Tenaga,
» atau Minimal dgn
'Senyuman yg Tulus'...

*8. Para Pembohong* akan
'Dipenjara oleh Kebohongannya' sendiri.
Orang yg Jujur akan
'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya.

*9. Bila Memiliki 'Banyak Harta', maka Kita lah yg akan 'Menjaga Harta'.*
Namun Jika Kita Memiliki 'Banyak Ilmu', maka Ilmu lah yg akan 'Menjaga Kita'.

*10. Bila 'Hati Kita Bersih',*
Tak ada Waktu untuk :
» Berpikir Licik,
» Curang,
» atau Dengki,
sekalipun terhadap Orang lain.

*11. Bekerja Keras adalah 'Bagian Dari Fisik',* Bekerja Cerdas merupakan 'Bagian Dari Otak', sedangkan Bekerja Ikhlas adalah
'Bagian Dari Hati'.

*12. Jadikanlah setiap 'Kritik'* bahkan 'Penghinaan' yg Kita Terima sebagai 'Jalan Untuk Memperbaiki Diri'.

*13.Kita tdk pernah tahu Kapan* 'Kematian' akan 'Menjemput Kita, tapi yg Kita Tahu  adalah kematian itu pasti datang n seberapa Banyak Bekal yg Kita Miliki untuk Menghadapinya..

Barakallahu fikum ajma'iin..

(Sumber : Sosmed)

Sejatinya Seorang Anak

Menurut Psikolog Laksmi Andhiyani Setiawan S.Psi, ada 13 permintaan anak yg mungkin tidak pernah mereka ucapkan:

1. Cintailah aku sepenuh hatimu.
2. Aku ingin jadi diri sendiri, maka hargailah aku.
3. Cobalah mengerti aku dan cara belajarku.
4. Jangan marahi aku di depan orang banyak.
5. Jangan bandingkan aku dengan Kakak atau adikku atau orang lain.
6, Bapak Ibu jangan lupa, aku adalah fotocopy-mu.
7. Kian hari umurku kian bertambah, maka jangan selalu anggap aku anak kecil.
8. Biarkan aku mencoba, lalu beritahu aku bila salah.
9. Jangan membuat aku bingung, maka tegaslah padaku.
10. Jangan ungkit-ungkit kesalahanku.
11. Aku adalah Ladang Pahala bagimu.
12. Jangan memarahiku dengan mengatakan hal-hal buruk, bukankah apa yang keluar dari mulutmu adalah doa bagiku?
13. Jangan melarangku hanya dengan mengatakan "JANGAN" tapi berilah penjelasan kenapa aku tidak boleh melakukan sesuatu.

"SEMOGA BERMANFAAT.."

(Sumber : Sosmed)

W A K T U

Kalau di masa lalu kita belajar WAKTU a dalah UANG,...
Mulai saat ini kita  belajar : 🙏
"WAKTU  adalah  NAFAS ".
"WAKTU  adàlah IBADAH".

Waktu adalah nafas yang setelah terlewat tidak akan bisa kembali…

WAKTU adalah ibadah karena  setiap detik harus bernilai ibadah. Apa pun aktivitasnya.

Manusia sesungguhnya hanya pengendara di atas punggung usianya.

Digulung hari demi hari, bulan & tahun tanpa terasa.

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian.

Sesungguhnya DUNIA lah yang makin kita JAUHI & LIANG KUBUR lah yang makin kita DEKATI.

1 hari berlalu, berarti 1 hari pula berkurang usia kita.

Umur kita yg tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya,

Sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Karena itu, "Jangan biarkan HARI INI  berlalu tanpa KEBAIKAN yang bisa kita LAKUKAN,"

JANGAN tertipu dengan USIA MUDA, krn SYARAT utk MATI tidaklah harus TUA.

*JANGAN terperdaya dgn badan sehat, krn SYARAT  MATI tidak pula harus SAKIT.*

TERUSLAH
Berbuat baik…
Berkata baik…

WALAU tak banyak orang yg mengenali kebaikan kita, tp KEBAIKAN yg kita lakukan adalah KEBAHAGIAAN dimana perbuatan BAIK kita akan terus dikenang oleh mereka yg kelak kita tinggalkan.

*Jadilah seperti AKAR yg TIDAK TERLIHAT, tapi tetap MENYOKONG KEHIDUPAN;*

*Jadilah seperti JANTUNG yg TIDAK TERLIHAT, tapi terus *BERDENYUT setiap saat TANPA HENTI;*
Hingga membuat kita *TERUS HIDUP, sampai BATAS WAKTUNYA utk BERHENTI*.

*_SELAMAT PAGI _*

Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin.... 
Selamat menjalani hari Dan smoga smuanya baik-baik saja

Semoga bermanfaat
Aamiin.

(Sumber : Sosmed)

Lelaki beristri Empat

💜Istri ke 1:  Biasa    
                    biasa saja,   
                    biasanya
                    tdk diperha-
                    tikan.
💛Istri ke 2: Agak cakep,
                    agak diper-
                    hatikan.
💙Istri ke 3: Lumayan
                    cakep,
                    diperhati-
                    kan.
💚Istri ke 4: Sangat ca-
                    kep,sangat
                    diperhati-
                    kan dan di-
                    sanjung2
                    dan diuta-
                    makan!

⏰Waktu pun berlalu begitu cepat dan tibalah saat sang lelaki(suami) tersebut mau meninggal,
lalu dipanggilnya ke 4 org istrinya.

💚Dipanggilnya istri ke 4 yg paling cakep dan ditanya,"Maukah kamu ikut menemaniku ke alam kubur?", dia menjawab, "Maaf, cukup sampai di sini saja saya ikut denganmu."

💙Saat dipanggil istri ke 3 dan ditanya hal yang sama, dia pun menjawab,"Maaf, saya hanya akan mengantarmu sampai di kamar mayat dan paling jauh sampai di rumah duka."

💛Kemudian dipanggil istri ke 2 dan ditanya hal yang sama, dia pun menjawab,"Baik, saya akan menemanimu tapi hanya sampai ke liang kubur, setelah itu selamat tinggal."

😭Si suami sungguh kecewa mendengar semua itu. Tetapi inilah kehidupan dan menjelang kematian.

💜Lalu dipanggillah istri ke 1 dan ditanya hal yang sama, si suami tak menyangka akan jawabannya,"Saya akan menemanimu kemanapun kamu pergi dan akan selalu mendampingimu........"

❓Mau tahu siapa istri ke 1 sampai ke 4 itu ?

💚Istri ke 4 adalah "harta dan kekayaan". Mereka akan meninggalkan jasad kita seketika saat kita meninggal.

💙Istri ke 3 adalah "teman- teman" kita. Mereka akan mengantarkan jasad kita hanya sampai di saat disemayamkan.

💛Istri ke 2 adalah keluarga/ famili, saudara dan teman dekat" kita. Mereka akan mengantar kita sampai dikuburkan,  akan meninggalkan kita setelah mayat kita dimasukkan dalam liang kubur dan ditutup dengan tanah.

💜Istri ke 1 adalah "amal dan ibadah " kita selama hidup di dunia.
Karena amal dan ibadah kita inilah yang paling setia mendampingi kita saat menghadap Tuhan . .

Semoga bisa jd renungan kita bersama... 😇😇

(Sumber : Sosmed)

11 Fase Kehidupan

Ada 11 fase kehidupan manusia dalam falsafah Jawa sbb :

1. Maskumambang

Simbol fase ruh/kandungan di mana kita masih "mengapung" atau "kumambang" di alam ruh dan kemudian di dalam kandungan yang gelap.

2. Mijil

Mijil artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.

3. Sinom

Sinom adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal2 baru.

4. Kinanthi

Ini adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.

5. Asmaradhana

Fase paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan teman hidup.

6. Gambuh

Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih

7. Dhandang Gula

Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi (dhandang = bejana). Namun selain kenikmatan gula (manisnya) hidup, semestinya diimbangi pula dengan kenikmatan rohani dan spiritual.

 8. Durma

Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase bertindak sosial. *Dan berkumpul dengan teman2 seperjuangan, bersosialisasi.

9. Pangkur

Ini adalah fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi, mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup.

10. Megatruh

Ini fase penutup kehidupan dunia, dimana Ruh (Roh) meninggalkan badan (megat: memisahkan). Fase awal dari perjalanan menuju keabadian.

11. Pucung

Fase kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Diawali menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung yang b berisi pertanyaan. Fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan yang Mahasuci.

Panjenengan di tahap mana?

Semoga bermanfaat...

(Sumber : Sosmed)

Orang lebih dikenal karena kesalahannya

Seorang Guru menuliskan ini di papan tulis :

5 x 1 = 7
5 x 2 = 10
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20
5 x 5 = 25
5 x 6 = 30
5 x 7 = 35
5 x 8 = 40
5 x 9 = 45
5 x 10 = 50

Setelah selesai menulis dia balik melihat murid-muridnya yang mulai tertawa menyadari ada sesuatu yang salah.

Pak gurupun bertanya :
"Mengapa kalian tertawa?"

Serentak mereka semua menjawab :

"Yang nomor satu salaaaahhh Paaakk!" (tertawa bareng).

Sejenak Pak guru menatap muridnya, tersenyum menjelaskan :

"Saya memang sengaja menulis seperti itu agar kalian bisa belajar sesuatu dari ini.

Saya ingin kalian tahu, bagaimana dunia ini memperlakukan kita.

Kaliankan sudah melihat bahwa saya juga menuliskan hal yang benar sebanyak 9 kali, tapi tak ada satupun kalian yang memberi selamat.

Kalian malah lebih cenderung menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan.

Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang baik bahkan yang kita lakukan ribuan sekalipun.

Hidup ini justru akan selalu mengkritisi kesalahan kita, bahkan sekecil apapun yang kita perbuat."

Ketahuilah anak-anakku :

"Orang lebih dikenal dari satu kesalahan yang ia perbuat, dibandingkan dengan seribu kebaikan yang ia lakukan."

Semoga dari kesalahan kita bisa memperbaiki diri lebih baik lagi."

*sebuah renungan semoga bermanfaat*

Saturday 7 September 2013

NGRACUT BUSANANING MANUNGSO



Jika kita pernah membaca Ajaran kehidupan yang sangat lekat dalam khasanah jawa yang dinamakan ” SASTRAJENDRA HAYUNINGRAT PANGRUWATING DIYU “. Dimana dalam kaweruh tersebut mengulas MAKNA huruf jawa HA, NA, CA, RA,KA sampai dengan NGA yang dimaknai sebagai “ Ngracut Busananing Manungso “ atau Melepaskan, Mengendalikan sang EGO Pribadi manusia. Tiba- tiba saja saya tertegun dengan sebuah Ayat dalam teks book Kitab Suci AQ akan kisah Musa di Lembah Thuwa ( bukit Thursina ) ketika menerima AJARAN KEBENARAN dari Tuhan. Secara tegas dan gamblang Tuhan telah mengajarkan kepada kita bagaimana manusia-manusia bisa berhubungan dengan sang Khaliq yang telukiskan dengan sebuah ISYARAT bagi manusia untuk “ Menanggalkan Terompah “ yang melekat di DIRI manusia. Dan, kesemuanya itu bisa kita cermati dalam kisahnya Musa di bawah ini.

Saat Musa mendekati nyala api itu semakin dekat, Musa mendengarkan suara dibalik api itu sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah teks book Kitab Suci QS. Thaahaa. 11 – 14 :
“ Maka ketika ia datang ketempat api itu ia dipanggil : “ Hai Musa “. Sesungguhnya Aku ini adalah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan. Sesungguhnya Akumini adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, maka mengabdilah ( sembahlah ) Aku, dan dirikanlah shalat untuk berdzikir ( mengingat ) kepada Aku “.

Setelah cahaya itu diperhatikan dengan seksama dengan penuh kesadaran DIRI, ada perintah yang diterima Musa ialah untuk menanggalkan “ sepasang Terompah “ atau alas kakinya. Apa makna yang tersirat dari yang tersurat tentang terompah disini…??. Jika yang dimaksud terompah adalah berupa alas kaki yang sebenarnya dalam bentuk dan wujud fisik ( materi ), maka sebenarnya tak ada alasan lagi untuk dilepaskan. Bukankah pada saat itu telah disebutkan bahwa Musa telah berada di lembah Suci Thuwa..?.

Artinya, Terompah itu mau dilepaskan atau tidak toh tetap saja Musa dan Terompahnya tetap berada di tempat yang Suci..ya..nggak..ya nggak…!!. Dari rangkaian 4 ayat di atas, sebenarnya telah dijelaskan bahwa Terompah itu dilepaskan karena Tuhan telah memilih Musa agar dapat mendengarkan apa-apa yang diwahyukan Tuhan kepada Musa. Terompah macam apa sih kok bisa menghalangi suara Tuhan jika Terompah tersebut tetap dipakai oleh Musa…?. Bukankah Musa telah mendengarkan perintah Tuhan pada panggilan yang pertama kalinya yang pada saat itu Musa masih memakai Terompahnya…?.
Mari kita cermati, pikirkan dan renungkan bersama-sama….!! Kita perhatikan sekali lagi, perintah bahwa Terompah harus dilepaskan agar Musa dapat mendengarkan apa-apa yang diwahyukan oleh Tuhan kepadanya. Apa hubungannya sepasang Terompah dengan Wahyu Tuhan yang akan disampaikan kepada Musa…?.

Berbagai penafsiran dalam memahami ayat ini, banyak para sufi ingin tahu makna dibalik menanggalkan Terompah. Ada yang memahaminya Terompah itu sebagai wujud “ HARTA BENDA, Keluarga “ atau segala bentuk wujud fisik dan materi lainnya. Bukankah keluarga dan domba-dombanya telah ditinggalkan pada saat Musa menghampiri nyala api di lembah Thuwa…?. Dan, Bukankah Musa pada saat itu juga masih memakai baju dan tongkat yang menyertainya…?.
Jika perintah untuk melepaskan sepasang Terompah kita pahami sebatas wujud benda fisik dan meteri, rasanya kok belum pas yah…Lalu apa sebenarnya makna yang bisa dipahami untuk mendekati ketepatan yang tersirat…?.

Bagaimana kalau perintah untuk melepaskan sepasang Terompah tadi kita maknai sebagai bentuk perilaku untuk “ Meluruhkan sang EGO “ yang dalam khasanah Jawa dinamakan “ NGRACUT BUSANA “ atau merupakan wujud “ KEBERADAAN yang FANA ….? “ yakni menanggalkan segala bentuk ke-AKUAN yang ada dalam DIRI Musa baik itu berupa AKAL PIKIRAN dan NALURI. Yah…FANA merupakan suatu keadaan seseorang yang sudah tidak lagi menginginkan “ HASRAT “ keutamaan keindahan, gemerlapnya dunia dan kenikmatan di akhirat.
Seseorang yang sudah berhenti pada stasiun FANA telah berada pada fase kondisi dan keadaan “ Lebur dan Lenyap dalam KEHAMPAAN “ yang ada hanyalah Allah sang Raabul Alamin. Untuk mencapai FANA ini, seseorang haruslah MENGOSONGKAN DIRINYA dari segala macam bentuk ke-AKUAN ( sepasang Terompah ) yang melekat dijasad fisiknya, yaitu MENGOSONGKAN HATI ( batin ) dari berbagai hasrat KEINGINAN LAHIRIAH dan MENGOSONGKAN PIKIRAN daripada khayalan dan lamunan serta impian yang tak terkendali dalam meraih perhiasan duniawi sebagai tujuan pokokrus dilakukan Musa, agar sura-suara Tuhan tadi dapat diterima dengan KEKOSONGAN HATI dan PIKIRAN dari hasrat dan ilusi yang digambarkan dalam bentuk “ KIASAN “ sebagai wujud sepasang Terompah.

Hati yang suci dan pikiran yang bersih, merupakan cerminan bagi Sang ILLAHI. Hanya dalam hati yang suci dan pikiran yang bersihlah QALAM Illahi akan dapt terukir dan terekam dengan sejelas-jelasnya. Dalam keadaan seperti itu segala kehendak-Nya akan dapat terbaca dan didengar jika kita telah melepaskan Terompah kita yang berupa “ Pengosongan HATI dan PIKIRAN “ agar Firman, sabda atau wahyu Tuhan yang disampaikan kepada kita.
Fana dalam penyatuan DIRI dengan Allah itu hanya berhasrat kepada-Nya, tidak perduli lagi dengan gemerlap dan keindahan duniawi dan akhirat. Pada tahapan ini seorang pejalan spiritual ( rohani ) akan melepaskan “ KESADARANNYA “ terhadap keadaan Fana. Ia akan melepaskan KETERIKATANNYA dengan Fana. Yang pada akhirnya terbebaskan dari tingkatan dan maqam Fana menuju pencapaian keadaan “ PENIADAAN atas KETIADAAN “ yang ADA hanyalah DIA Yang Maha Mutlaq, Dial ah Tuhan Al Haq.
Fana dalam kehampaan, dan tiada lagi suatu apapun yang berdiri tegak disamping-Nya, yang ADA hanyalah Wajah Yang Maha Suci dan tiada lagi yang KEKAL ABADI selain Wajah-Nya Yang Maha Mulia dalam balutan Wujud Dzat-NYA. (JELAJAH HIKMAH)

Tags

Recent Post