Nama Takkang Bassina Baliti ini sering diabadikan pada ayam jago. Menurut penuturan Dg. Sila:
Bila nama Takkang Bassina Baliti ini diberikan pada ayam. maka ayam jago tersebut sering menang di arena sabung ayam.
Hal tersebut, karena menyebut Takkang Bassina Baliti memang samgat sakral, sehingga setiap ayam jago Baliti diadu karena menampakkan kejantanannya dan selalu menang. Adu ayam jago ini juga sering dilakukan di arena saukang Jonjo. Taji ayam itu sangat tajam, sama dengan tajamnya senjata tombak Baliti.
Gambar Tongkat Sumber : jokobodo.com |
Dalam sejarah kerajaan, Baliti dulunya merupakan tempat menggodok prajurit, sehingga Baliti terkenal sebagai gudang para Tubarani. Para Tubarani yang dilatih di Baliti juga banyak direkrut oleh Raja Gowa untuk menjadi Panglima Perang diberbagai wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa.
Menurut Nakku Lantara, salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Parigi, bahwa orang yang pertama tinggal di Baliti adalah berasal dari Makassar. Dia adalah seorang pemberani yang ditempatkan Raja Gowa di daerah itu. Karena daerah sekitarnya masih banyak yang belum memilki nama, maka Beliau kemudian memberikan nama kampung itu sama dengan nama kampungnya yang ada di Makassar, seperti Kampung Somba Opu, Kampung Jumpandang, Kampung Mangkasara, Kampung Balla Biring (Nama kampung yang ada di wilayah Bara-Baraya).
Baca Juga :
Setelah pelantikan Sombayya ri Gowa, maka nama kampung itu diganti sesuai dengan adat dan budaya setempat, maka lahirlah Kampung Baliti. Dan nama Baliti itulah yang dipakai sampai saat ini sebagai salah satu wilayah perkampungan di Desa Jonjo.
Sumber:
Sejarah Parigi. Lembaga Kajian dan Penulisan Sejarah Budaya Sulawesi Selatan. 2014.
No comments:
Post a Comment