Latest News

Monday 23 October 2017

Pondok Pesantren Cendekia DLM NW Aikmel Go Internasional



Sejak tahun 2004 pusat pengkajian islam dan masyarakat (PPIM) universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan kedutaan besar  jepang di Indonesia untuk mengirim pimpinan  pondok pesantren di Indonesia untuk stady banding ke jepang dengan biaya dari pemerintah jepang. 
pendidikan indonesia
Pada angkatan ke 14 tahun 2017 ini ada 9 (Sembilan) pondok pesantren seindonesia yang terpilih untuk diberangkatkan ke jepang dua dari NTB salah satunya adalah Pondok Pesantren Cendikia Darul Lutviah Murni NW pimpinan Bapak Dr. H.M. Mugni Sn.,M.Pd.,M.Kom yang terletak di dusun aik lomak desa toya kecamatan aikmel Lombok timur.
Peroses agar bisa terpilih adalah adanya rekomendasi dari dosen UIN Jakarta, profil pondok pesantren dan curriculum vite dari pimpinan pondok pesantren. Adapun keriteria pondok pesantren yang terpilih tidaklah mudah, harus ada ciri khas keunggulan dari setiap pesantren  terpilih, seperti  Pondok Pesantren Cendikia aik lomak, ciri khasnya adalah  potensi alam, pelestarian budaya lokal. Dan maksimalisasi potensi alam. Kalau menggunakan bahasa arab/bahasa inggris atau kajian kitab kuning tidak termasuk keunggulan, tatapi itu salah satu unsure yang harus ada di dalam pendirian pondok pesantren, akan tetapi pondok pesantren yang menggunakan bahasa arab atau bahasa inggris dan ada cirri khas dan keunggulannya inilah yang mendapatkan nilai lebih pada saat di survey.
Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 1-12 oktober 2017, dan selama kegaiatan dijepang semua peserta akan dibawa berkunjung ke 5 kota besar yaitu, Tokyo, Kobe, Hirosima, Kyoto, dan Osaka, dan di ajak berkunjung ke sekolah perguruan tinggi, sekolah mengengah  swasta, dialog lintas agama dengan biksu besar dan biksu muda, diaolog dengan korban bom hirosima, dialog dengan guru dan siswa pada sekolah atau perguruan tinggi yang di kunjungi, dan masih banyak lagi temapat-tempat lainnya yang di kunjungi termasuk  bertemu dengan ketua masyarakat muslim jepang  dimasjid kobe bersama pengurus persatuan pelajar Indonesia jepang.
Kesimpulan yang dapat dipetik dari jepang menurut bapak Dr.H.M.Mugni sn., M.Pd., M.Kom adalah, jepang menghargai pendidikan,  jepang  menghargai budayanya, jepang disiplin, di jepang tidak ada orang terlambat tidak ada istilah molor dan jepang bekerja dengan ilmu.


Sumber: suara rinjani

No comments:

Post a Comment

Tags

Recent Post