Pemilihan serentak yang akan di gelar 27 juni mendatang sudah diantisipasi akan hal hal yang bisa menggangu terlaksananya pelihan gubernur dan wakil gubernur dan bupati dan wakil bupati di nusa tenggara barat.
Salah satu hal yang sangat di antisipasi adalah media sosial, karena dengan media sosial sangat rentan terjadi nya provokasi, maka dari itu polda NTB sudah membentuk tim cyber khusus untuk memantau dinamika pilkada NTB melalui media sosial.
Kapolda NTB BRIGJEN Pol Firli menegaskan bahwa pembentukan tim "cyber troops" ini sudah di persiapkan jauh jauh hari sebelum pilkada serentak 2018.
Selain memantau kabar pemberitaan yang muncul di media sosial, tim "cyber troops' juga di tugaskan untuk mencegah munculnya provokasi melalui dunia maya,
"Jika ada indikasi berita berita yang sifatnya memprovokasi masyarakat, tentunya itu menjadi tugas tim kami, penyebar kebencian, hasutan, segala macam berita yang sifatnya provokasi akan kita cegah, ungkapnya.
Tentunya dalam mengamannkan jalannya proses pilkada serentak 2018 melalui media sosial ini akan lebih mengutamakan upaya preventif dan persuasif, jika langkah tersebut belum juga dapat mencegah provokasi kepada masyarakat, maka tentunya tim "cyber tropps" akan mengambil langkah represif.
Kalau itu memang sifatnya perlu penindakan pasti kita tindak dengan tegas dan sudah ada ranah hukum yang mengatur pelanggaran pelanggaran di dunia maya, ungkapnya
Kapolda juga meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan stabilitas daerah masing masing demi kenyamanan kita dalam menghadapi pesta demokrasi tahun ini.
