Pernyataan dukungan untuk Prabowo itu disampaikan di Istora Senayan pada Hari Buruh 1 Mei 2018. Presiden KSPI Said Iqbal menyatakan dukungan untuk Prabowo. Sebaliknya, Prabowo menyanggupi 10 tuntutan buruh KSPI dengan secara simbolis meneken tuntutan itu.
Dalam sambutannya di acara itu, Prabowo mengatakan begitu bangga mendapat dukungan dari para buruh. Dia menyatakan siap berkontribusi untuk negara.
NasDem memprotes deklarasi ini. Partai yang dipimpin Surya Paloh ini menyatakan tak seharusnya May Day dipolitisasi.
"Ini kan memperlihatkan betapa takutnya kelompok mereka dengan Jokowi. Menurut saya, ini ketakutan yang luar biasa dari pihak sana sehingga belum masa kampanye sudah curi start duluan. Kami santai-santai saja," kata Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago saat berbincang, Selasa (1/5) malam.
Irma mengatakan selama ini partai pengusung Joko Widodo selalu tertib dan menghormati aturan yang berlaku.
"Kami hormati, belum masa kampanye. Kami biasa menghormati orang lain, kami terbiasa menghormati regulasi yang belum pada tempatnya. Kalau ada pihak lain yang tidak menghormati itu, masyarakat akan bisa menilai," cetusnya.
"Pilpres kan masih 1,5 tahun lagi, kok sudah main seperti itu. Ini kan artinya panik, harus dihajar dulu dari sekarang, ini nggak elegan," sindir Irma.
'Serangan' Irma dibalas politikus Gerindra Andre Rosiade. Dia menyindir balik kubu partai pendukung Jokowi.
"Tidak benar Pak Prabowo ketakutan luar biasa ke Pak Jokowi. Malah komentar dari NasDem ini yang menunjukkan ketakutan dari kubu Jokowi," ujar Andre, yang merupakan anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra.
Menurut Andre, banyak penyebab KSPI mendukung Prabowo. Salah satunya, menurut Andre, kelompok buruh itu merasa tak diperhatikan pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Dukungan buruh terhadap Pak Prabowo ini kan disebabkan buruh kecewa terhadap kinerja pemerintah, di mana buruh masih mendapat upah murah yang menyebabkan daya beli mereka rendah, padahal harga kebutuhan bahan pokok tinggi, tarif listrik tinggi, bahkan BBM juga tinggi," kritik Andre.
Menurut Andre, buruh menginginkan perubahan. Karena itu, dia mengklaim kelompok tersebut melabuhkan dukungan ke Prabowo agar harapannya terwujud.
"Apalagi adanya 'serbuan' buruh TKA asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Sehingga wajar buruh ingin adanya perubahan nasib mereka dan buruh menganggap Pak Prabowo yang paling pas untuk mewujudkan harapan mereka," katanya.
"Kami meyakini bahwa dukungan buruh ini akan terus menambah dukungan dari berbagai kelompok masyarakat ke Pak Prabowo dan akan bikin gentar rezim penguasa," ucapnya.
Jadi Jokowi atau Prabowo yang ketakutan? Beda Nasdem, beda Gerindra.
No comments:
Post a Comment