Latest News

Friday, 2 November 2018

Program Desa Digital Jabar

Gagasan Program Desa Digitaldisampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada acara Leaders Talk yang digelar Telkom University di Trans Luxury Hotel Kota Bandung, Jumat 28 September 2018.



Ridwan Kamil mengungkapkan, bahwa gagasan tersebut dimaksudkan untuk mengubah peradaban masyarakat desa di Jawa Barat. Melalui Program Desa Digital diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di pedesaan. 

Menurut Ridwan Kamil, Program Desa Digital tidak melulu berurusan dengan internet saja. Bisa lebih luas, dengan memanfaatkan aplikasi digital atau online, masyarakat desa bisa meningkatkan pendapatan serta meneguhkan potensi yang dimiliki oleh desanya.

“Saya sedang menyiapkan desa digital. Siapa bilang digital hanya di kota saja? Kita ubah peradabannya, mulai dari berkomunikasi hingga berdagang online,” papar Ridwan Kamil.

“Tak hanya urusan wifi-wifi tapi mengubah cara berdagang, mengubah cara berkomunikasi, memetakan potensi, mempromosikan wisata desanya melalui sebuah digital ekosistem,” ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Untuk itu, Kang Emil mengatakan, bahwa pihaknya mempunyai program pelatihan bagi para petani di desa agar melek e-commerce. Melalui sebuah aplikasi dagang mereka bisa berdagang secara mudah dan murah.

“Petani akan dilatih supaya melek terahadap digital commerce. Berdagang murah dengan aplikasi mudah,” tutur Kang Emil.

Badan Cyber Province

Pada kesempatan tersebut, Kang Emil juga menuturkan bahwa pihaknya akan membentuk Badan Cyber Province. Melalui badan ini, Emil bertekad akan membawa Jawa Barat menjadi Provinsi Digital di Indonesia.

“Dalam tiga bulan saya sedang menyiapkan Badan Cyber Province untuk memastikan kami siap terhadap sisi gelap dunia cyber yang sering kali orang tidak perhatikan. Ini pertama di Indonesia,” jelas Kang Emil.

Menurut Kang Emil, dunia hari ini semakin kompetitif, sehingga kemampuan SDM harus ditingkatkan melalui digital skill dan kemampuan berbahasa Inggris. Selain itu, dunia juga semakin berbahaya dengan kaum ekstrimis seperti terorisme yang berawal dari kebencian yang datang melalui digital atau online.

“Dibalik semua positif dan optimisme itu ada dark side of digital. Jangan biarkan kami mencari obatnya, bantulah kami mencari solusi juga dengan teknologi,” ucap Kang Emil.

Badan Cyber Province berperan akan berperan sebagai benteng pertahanan untuk melindungi masyarakat secara digital agar merasa aman dan nyaman. Badan Cyber Province adalah salah instrumen untuk menangkal hal negatif dari dunia digital.

“Badan Cyber Province salah satu upaya saya membawa rasa aman dan nyaman bahwa seorang gubernur punya instrumen untuk melawan hal-hal negatif (dari dunia digital -red),” tutur Kang Emil.***







FORMAT EXCEL PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SESUAI PERMENDAGRI NO 20 TAHUN 2018



gambar : sid.sidoarjokab.go.id

PENGANGGARAN
Format Kode Rekening
Format Perdes APBDesa
Format Lampiran Perdes
Format Perkades Ttg Penjabaran APBDesa
Format Lampiran Perkades Ttg Penjabaran APBDesa
Format Perdes Ttg Perubahan APBDesa
Format Lampiran Peraturan Desa tentang Perubahan- APBDesa
Peraturan Kepala Desa tentang Perubahan Penjabaran APBDesa
Lampiran Peraturan Kepala Desa tentang Perubahan Penjabaran APBDesa

PENATAUSAHAAN
Format RKA,RKKA, RAB
Format-Format Penatausahaan
PELAPORAN
Contoh Perdes LRA APBDes

Lampiran Perdes LRA APBDes

 Diolah dari Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa






Dana Desa Harus Lahirkan Inovasi agar Jadi Penghasilan bagi Desa



Jakarta - Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendes PDTT M Fachri mengatakan pemanfaatan dana desa harus mampu melahirkan inovasi yang dapat menjadi ladang penghasilan bagi desa. Dia mencontohkan seorang kepala desa di Cisayong, Tasikmalaya, yang membangun lapangan sepakbola bertaraf internasional.

"Ketika saya tanya beliau, apa manfaatnya menghabiskan dana besar untuk lapangan tersebut, Pak Kades menjelaskan bahwa lapangannya disewakan kepada klub-klub yang mau bermain. Tiap hari ada dua klub menyewa dengan biaya Rp 500 ribu, dan sekarang sudah waiting list sampai dua bulan. Artinya, desa itu mendapat income Rp 1 juta per hari. Kalikan saja 60 hari," kata Fachri dalam keterangan tertulis, Rabu (31/10/2018). Hal itu ia ungkapkan saat saat membuka talk show dan workshop bertajuk 'Pemanfaatan Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat Lebak Banten' di Islamic Center Bayah, Selasa, (30/10/2018).

Dia menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah beberapa kali berpesan agar penggunaan dana desa 2019, yang totalnya Rp 73 triliun, harus beralih dari pembangunan infrastruktur dasar menjadi peningkatan sumber daya manusia (SDM), termasuk pengembangan usaha masyarakat.

Dengan begitu, pada akhirnya dana desa bisa meningkatkan ekonomi serta jadi sumber pendapatan desa itu sendiri.

Menurut dia, pembangunan desa akan berlangsung efektif jika memiliki spesifikasi khusus bidang usaha. Maka, lanjutnya, setiap kepala desa di Lebak harus berani berpikir out of the box atau melakukan inovasi. Selain mendorong inovasi, dia memaparkan capaian dana desa yang telah digelontorkan pemerintah dalam empat tahun terakhir.

"Undang-Undang Desa sudah masuk tahun kelima, sementara program Dana Desa tahun keempat. Kami mencatat pembangunan infrastruktur sangat besar. Lebih dari 1.000 jembatan, ribuan MCK, turap, dan banyak lagi. Ini pencapaian terbesar di republik ini. Dengan capaian mencakup 74.958 desa telah mendapat rekor Muri di awal 2018," jelasnya.

Pergeseran prioritas Dana Desa dari pembangunan infrastruktur ke inovasi turut diamini Rusito, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Lebak.

"Desa yang sudah memadai infrastrukturnya, beralihlah ke inovasi usaha. Jika sebelumnya fokus pada pembangunan infrastruktur, kita sekarang sudah masuk ke level dua, yakni pemerintahan desa wirausaha," ujarnya.

Ia menyadari Kabupaten Lebak memiliki 340 desa dan 28 kecamatan dengan kondisi empat desa masuk dalam kategori maju, sementara 122 desa masih tertinggal. Meski masih banyak desa menggunakan dana untuk pembangunan infrastruktur, ia berharap itu dapat digunakan untuk menunjang pemberdayaan masyarakat, seperti jalan menuju tempat wisata atau ke perkebunan dan sumber usaha lainnya.

"Bantuan Dana Desa adalah stimulan, jika dikembangkan untuk wirausaha, nantinya sanggup memberi pemasukan pada desa itu sendiri," kata Rusito.

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Asisten Daerah I Kabupaten Lebak, Alkadri, yang mewakili Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Dalam sambutannya, Alkadri menjelaskan pembangunan fisik di Lebak sebesar 60 persen, kegiatan masyarakat 30 persen, dan hanya menyisakan sebesar 10 persen untuk pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, Kabupaten Lebak memiliki potensi yang belum diketahui publik. Untuk itu, ia mendorong agar setiap desa memiliki sumber informasi yang bisa diakses masyarakat, yakni dengan dibuatnya websitemasing-masing desa.

"Potensi di Lebak banyak, hanya dibutuhkan publikasi lebih masif. Saya berdiskusi dengan pihak Kominfo agar tiap desa punya website sehingga lebih cepat dikenal," kata dia. Di acara ini, Kabupaten Lebak meluncurkan Program Inovasi Desa. Diharapkan Tim penggerak PKK hingga Karang Taruna bisa ambil bagian dalam mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat sehingga bukan hanya badan usaha milik desa (BUMDes) Lebak yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat.

https://news.detik.com/berita/4281460/dana-desa-harus-lahirkan-inovasi-agar-jadi-penghasilan-bagi-desa?_ga=2.16573750.1886155045.1541178735-1471089055.1541178735

Tags

Recent Post