Latest News

Wednesday, 16 October 2013

Pengertian, Fungsi, dan Tujuan NKRI

Pengertian, Fungsi, dan Tujuan NKRI

Pengertian :
Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara.[7] Dengan populasi sebesar 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung.

Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk Indonesia.[9] Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka
 tunggal ika " ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.

Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September 1950. Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, APEC, OKI, G-20 dan akan menjadi anggota dari OECD.

 Fungsi Negara
Fungsi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada dasarnya diselenggarakan dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan Negara. Fungsi Negara dilaksanakan oleh lembaga-lembaga Negara sebagaimana disebutkan dalam alinea keempat Pembukaan Undang Undang Dadar 1945, yaituKemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan …”. Berdasarkan hal tersebut, isilah pemerintahan Negara, bukan dalam arti eksekutif saja, melainkan dalam pengertian yang lebih luas termasuk seluruh lembaga-lembaga Negara (MPR, Presiden, DPR, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, Komisi Yudikatif, Dewan Perwakilan Daerah, dan BPK) yang akan melaksanakan fungsinya masing-masing.

Tujuan Negara

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat yaituKemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial …”.

Dari rumusan tersebut, tersirat adanya tujuan nasional/Negara yang ingin dicapai sekaligus merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara, yaitu:
a.      Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b.      Memajukan kesejahteraan umum;
c.       Mencerdaskan kehidupan bangsa;
d.    Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.

Tuesday, 15 October 2013

Negarakertagama

Buku Harian Seorang Empu
Dalam penulisan sejarah Indonesia, sumber berupa karya sastra banyak dijadikan sumber data. Salah satunya yang terkenal adalah Nagarakrtgama yang merupakan karya sastra Jawa Kuno berbentuk kakawin karya Mpu Prapanca. Nagarakrtagama merupakan catatan perjalanan Hayam Wuruk yang ditulis pada September 1365 sehingga dikenal juga dengan sebutan Desawarnana atau cacah desa-desa.
Satu-satunya naskah asli ditemukan di Lombok pada 1894. Meski bukan sebuah karya indah tetapi Nagarakrtagama mempunyai tempat khusus. Kelangkaannya dan kekayaan data sejarah yang dikandung adalah kelebihan naskah ini. Tidak berlebihan apabila Zoetmulder, Teeuw, Kern, Krom, Poerbatjaraka, Berg, dan Pigeuaud melakukan penelitian mendalam atas naskah ini.
Penulisnya mengakui Nagarakrtagama bukan buku pertama yang ditulisnya. Sebelumnya Prapanca telah menulis Parwasagara, Bhismasaranantya, Sugataparwa, dan dua kitab lagi yang belum selesai, yaitu Saba Abda dan Lambang. Namun semua ini sampai sekarang belum ditemukan atau memang sudah hancur.
Nagarakrtagama terdiri dari 98 pupuh. Naskah ini dimulai dengan pemujaan terhadap raja Wilwatikta yakni raja Majapahit dijaman raja Hayam Wuruk yang disebutkan sebagai Siwa-Budha yaitu Rajasanagara. Tujuh pupuh berikutnya berisi tentang raja dan keluarganya, sembilan pupuh kemudian tentang istana dan kota Majapahit. Dari sinilah sejarawan dan arkeolog merekonstruksi sejarah Majapahit.
Bagian paling panjang merupakan catatan perjalanan Hayam Wuruk ke Lumajang (23 pupuh) yang dilakukan pada bulan Agustus sampai September 1359. Sepuluh pupuh diantaranya menceritakan silsilah singkat raja-raja Singasari dan Majapahit (wangsa Girindra). Maklum Singasari dan Majapahit merupakan dua kerajaan yang tidak dapat dipisahkan.
Bagian berikutnya menceritakan perburuan raja (10 pupuh), kisah Gadjah Mada (23 pupuh), dan upacara sraddha bagi ibunda raja (9 pupuh). Dan tujuh pupuh terakhir menceritakan diri Prapanca sendiri.
Menurut Slamet Mulyana, Prapanca sebenarnya adalah nama samaran dari seorang Dharmadyaksa Kasogatan di Majapahit. Diduga nama asli Prapanca adalah Dang Acarya Nadendra.

 PARAGRAPH (Pupuh)  -  40

1.    Pada tahun Saka lautan dasa bulan (1104) ada raja perwira yuda Putera Girinata, konon kabarnya, lahir di dunia tanpa lbu   Semua orang tunduk, sujud menyembah kaki bagai tanda bakti Ranggah Rajasa nama beliau, penggempur musuh pahlawan bijak
2.    Daerah luas sebelah timur gunung Kawi terkenal subur makmur Di situlah tempat putera sang Girinata menunaikan darmanya.   Menggirangkan budiman, menyirnakan penjahat, meneguhkan Negara lbu negara bernama Kutaraja, penduduknya sangat terganggu  
3.    Tahun Saka lautan dadu Siwa (1144) beliau melawan raja Kediri Sang adiperwira Kretajaya, putus sastra serta tatwopadesa Kalah, ketakutan, melarikan diri ke dalam biara terpencil Semua pengawal dan perwira tentara yang tinggal, mati terbunuh
4.    Setelah kalah narapati Kediri, Jawa di dalam ketakutan  Semua raja datang menyembah membawa tanda bakti hasil tanah Bersatu Janggala Kediri di bawah kuasa satu raja sakti
Cikal bakal para raja agung yang akan memerintah pulau Jawa 
5.    Makin bertambah besar kuasa dan megah putera sang Girinata  Terjamin keselatamatan pulau Jawa selama menyembah kakinya  Tahun Saka muka lautan Rudra (1 149) beliau kambali ke Siwa pada Dicandikan di Kagenengan bagai Siwa, di Usana bagai Buda
1.    Batara Anusapati, putera Baginda, berganti dalam kekuasaan  Selama pemerintahannya, tanah Jawa kokoh sentosa,   bersembah   bakti Tahun Saka  perhiasan  gunung    Sambu (1170) beliau pulang ke Siwaloka Cahaya beliau diujudkan arca Siwa gemilang di candi makam Kidal 
2.    Batara Wisnuwardana, putera Baginda, berganti dalam kekuasaan Beserta Narasinga bagai Madawa dangan lndra memerintah negaraBeliau memusnahkan perusuh Linggapati serta segenap pengikutnyaTakut semua musuh kepada beliau, sungguh titisan Siwa di bumi 
3.    Tahun Saka rasa gunung bulan (1176) Batara Wisnu menobatkan puteranya Segenap rakyat Kediri Janggala berduyun-duyun ke pura mangastubagia Raja Kertanagara nama gelarannya, tetap demikian seterusnya Daerah Kutaraja bertambah makmur, berganti nama praja Singasari 
4.    Tahun Saka awan sembilan mengebumikan tanah (1192) raja Wisnu berpulang Dicandi- kan di Waleri berlambang arca Siwa, di Jajago arca Buda Sementara itu Batara Narasingamurti pun pulang ke Surapada Dicandikan di Wengker, di Kumeper diarcakan bagai Siwa mahadewa 
5.    Tersebut Sri Saginda Kertanagara membinasakan perusuh, penjahat Bernama Cayaraja, musnah pada tahun Sake naga mengalahkan bulan (1192) Tahun Saka naga bermuka rupa (1197) beginda menyuruh tundukkan Melayu Berharap Melayu takut kedewaan beliau, tunduk begitu sahaja

1.    Tahun Saka janma sunyi surya (1202) Baginda raja memberantas penjahat Mahisa Rangga, karena jahat tingkahnya dibenci seluruh Negara Tahun Saka badan langit surya (1206) mengirim utusan menghancurkan Bali Setelah kalah rajanya menghadap Baginda sebagai orang tawanan 
2.    Begitulah dari empat jurusan orang lari berlindung di bawah Beginda Seluruh Pahang, segenap Melayu tunduk menekur di hadapan beliau Seluruh Gurun, segenap Bakulapura lari mencari perlindungan Sunda Madura tak perlu dikatakan, sebab sudah terang setanah Jawa 
3.    Jauh dari tingkah alpa dan congkak, Baginda waspada, tawakal dan bijak Faham akan segala seluk beluk pemerintahan sejak zaman kali karenanya tawakal dalam agama dan tapa untuk teguhnya ajaran Budha Menganut jejak pare leluhur demi keselamatan seluruh Praja

1.    Menurut kabaran sastra raja Pandawa memerintah sejak zaman Dwapara Tahun Saka lembu gunung indu tiga (3179) beliau pulang ke Budaloka Sepeninggalnya datang zaman Kali, dunia murka, timbul huru hara Hanya batara raja yang faham dalam nam guna, dapat menjaga jagad 
2.    Itulah sebabnya Baginda teguh bakti menyembah kaki Sakyamuni Teguh tawakal memegang pancasila, laku utama upacara suci Gelaran Jina beliau yang sangat mashur ialah Sri Jnyanabadreswara Putus dalam filsafat, ilmu bahasa dan lain pengetahuan agama 
3.    Berlumba-lumba beliau menghirup sari segala ilmu kebatinan Pertama-tama  tantra Subuti diselami, intinya masuk ke hati Melakukan puja, yoga, samadi demi keselematan seluruh praja menghindarkan tenung, mengindahkan anugerah kepada rakyat murba 
4.    Diantara para raja yang lampau tidak ada yang setara beliau Faham akan nam guna, sastra, tatwopadesa, pengahuan agama Adil, teguh dalam Jinabrata dan tawakal kepada laku utama Itulah sebabnya beliau turun-temurun menjadi raja pelindung 
5.    Tahun Saka laut janma bangsawan yama (1214) Saginda pulang ke Jinalaya Berkat pengetahuan beliau tentang upacara, ajaran agama Beliau diberi gelaran : Yang Mulia bersemayam di alam Siwa-Buda Di makam beliau bertegak arca Siwa-Buda terlampau indah permai 
6.    Di Sagala ditegakkan pula arca Jina sangat bagus dan berkesan Serta arca Ardanareswari bertunggal dangan arca Sri Bajradewi Teman kerja dan tapa demi keselamatan dan kesuburan Negara Hyang Wairocana-Locana bagai lambangnya pada arca tunggal, terkenal

1.    Tatkala Sri Baginda Kertanagara pulang ke Budabuana Merata takut, duka, huru hara, laksana zaman Kali kembali Raja bawahan bernama Jayakatwang, berwatak terlalu jahat
Berkhianat, karena ingin berkuasa diwilayah Kediri  
2.    Tahun Saka laut manusia (1144) itulah sirnanya raja Kertajaya Atas perintah Siwaputra Jayasaba berganti jadi raja Tahun Saka delapan satu satu (1180) Sastrajaya raja Kediri
Tahun tiga Sembilan Siwa raja (1193) Jayakatwang raja terakhir  
3.    Semua raja berbakti kepada cucu putera Girinata Segenap pulau tunduk kepada kuasa raja Kertanagara Tetapi raja Kediri Jayakatwang membuta dan mendurhaka Ternyata damai tak baka akibat bahaya anak piara Kali 
4.    Berkat keulungan sastra dan keuletannya jadi raja sebentar Lalu ditundukkan putera Baginda; ketenteraman kembali Sang menantu Dyah Wijaya, itu gelarnya yang terkenal di dunia Bersekutu dangan bangsa Tatar, menyerang melebur Jayakatwang

1.    Sepeninggal Jayakatwang jagad gilang-cemerlang kembali Tahun Saka masa rupa surya (1216) beliau menjadi raja Disembah di Majapahit, kesayangan rakyat, pelebur musuh
Bergelar Sri Narapati Kretarajasa Jayawardana 
2.    Selama Kretarajasa Jayawardana duduk di takhtaSeluruh tanah Jawa bersatu padu, tunduk menengadahGirang memandang pasangan Baginda empat jumlahnya
Puteri Kertanagara cantik-cantik bagal bidadari

1.    Sang Parameswari Tribuwana yang sulung, luput dari celaLalu parameswari Mahadewi, rupawan tidak bertara Prajnyaparamita Jayendradewl, cantik manis menawan hati
Gayatri, yang bungsu, paling terkasih, digelari Rajapatni 
2.    Perkawinan beliau dalam kekeluargaan tingkat tiga Karena Batara Wisnu dangan Batara Narasingamurti Akrab tingkat pertama; Narasinga menurunkan Dyah Lembu Tal
Sang perwira yuda, dicandikan di Mireng dangan arca Buda

1.    Dyah Lembu Tal itulah bapa Baginda Nata Dalam hidup atut runtun sepakat sehati
Setitah raja diturut, menggirangkan pandang Tingkah laku mereka semua maresapkan 
2.    Tersebut tahun Saka tujuh orang dan surya (1217) Baginda menobatkan put'ranya di Kediri Perwira, bijak, pandai, putera lndreswari Bergelar Sang raja putera Jayanagara 
3.    Tahun Saka surya mengitari tiga bulan (1231) Sang prabu mangkat, ditanam di dalam puraAntahpura, begitu nama makam beliau Dan di makam Simping ditegakkan arca Siwa

1.    Beliau meninggalkan Jayanagara sebagai raja Wilwatikta Dan dua orang puteri keturunan Rajapatni, terlalu cantik Bagai dewi Ratih kembar, mengalahkan rupa semua bidadari Yang sulung jadi rani di Jiwana, yang bungsu jadi rani Daha
2     Tersebut pada tahun Saka mukti gune memaksa rupa (1238) bulan Madu Baginda Jayanagara berangkat ke Lumajang menyirnakan musuh Kotanya Pajarakan dirusak, Nambi sekeluarga dibinasakan Giris miris segenap jagad melihat keperwiraan Sri Baginda
3.    Tahun Saka bulatan memanah surya (1250) beliau beliau berpulang Segera dimakamkan di dalam pura berlambang arca Wisnuparama Di Sila Petak dan Bubat ditegakkan arca Wisnu terlalu indah Di Sukalila terpahat arca Buda sebagai jelmaan Amogasidi 


1.    Tahun Saka Uma memanah dwi rupa (1256) Rani  Jiwane Wijayatunggadewi
Bergilir mendaki takhta Wilwatikta Didampingi raja put'ra Singasari 
2.    Atas perintah ibunda Rajapatni Sumber bahagia dan pangkal kuasa Beliau jadi pengemban dan pengawas Raja muda, Sri Baginda Wilwatikta
3.    Tahun Saka api memanah hari (1253) Sirna musuh di Sadang, Keta diserang
Selama bertakhta, semua terserah Kepada menteri bijak, Mada namanya 
4.    Tahun Saka panah musim mata pusat (1265)Raja Bali yang alpa dan rendah budi
Diperangi, gugur bersama balanya Menjauh segala yang jahat, tenteram 
5.    Begitu ujar Dang Acarya Ratnamsah Sungguh dan mengharukan ujar Sang Kaki
Jelas keunggulan Baginda di dunia Dewa asalnya, titisan Girinata 
6.    Barang siapa mendangar kisah raja Tak puas hatinya, bertambah baktinya Pasti takut melakukan tindak jahat Menjauhkan diri dari tindak durhaka  
7.    Paduka Empu minta maaf berkata :"Hingga sekian kataku, sang rakawi Semoga bertambah pengetahuanmu Bagai buahnya, gubahlah puja sastra 
8.    Habis jamuan rakawi dangan sopan Minta diri kembali ke Singasari Hari surut sampai pesanggrahan lagi Paginya berangkat menghadap Baginda
 "Negarakretagama dan Tafsir Sejarahnya" Prof. Dr. Slametmulyana

PEPANCENE LINTANG KANG KENA DIPILIH

PEPANCENE LINTANG KANG KENA DIPILIH

Pepancene mung bisa milih Lintang angka

Angkaning Lintang


1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12



Kumpule Neptuning Dina lan Pasaran
7

1
2
-
-
5
-
-
8
9
10
11
12
8

1
2
3
-
-
6
-
-
9
10
11
12
9

1
2
3
4
-
-
7
-
-
10
11
12
10

1
2
3
4
5
-
-
8
-
-
11
12
11

1
2
3
4
5
6
-
-
9
-
-
12
12

1
2
3
4
5
6
7
-
-
10
-
-
13

-
2
3
4
5
6
7
8
-
-
11
-
14

-
-
3
4
5
6
7
8
9
-
-
12
15

1
-
-
4
5
6
7
8
9
10
-
-
16

-
2
-
-
5
6
7
8
9
10
11
-
17

-
-
3
-
-
6
7
8
9
10
11
12
18

1
-
-
4
-
-
7
8
9
10
11
12

Katerangan : Upamane bocah utawa wong kang laire ing dina Selasa Wage neptune : 3+4=7, iku mung pinanci bisa milih Lintang angka : 1,2,5,8,9,10,11,12, dadi ora bisa milih Lintang angka : 3,4,6,7.  Nanging yen sedya milih Lintang kang angka 1 umpamane iku kudu duwe jeneng kang aksara sirahing jeneng mau kanggo aksara kang neptune 6, iya iku aksara Ma.

Tags

Recent Post